
Pengembangan Sumber Daya Manusia ASN bukan hanya kebutuhan, melainkan sebuah keharusan untuk memastikan indonesia tetap berdaulat, kompetitif, dan berkelanjutan.
Musyawarah Perencanaan Pengembangan Kompetensi (MUSRENBANGKOM) 2025 mengusung tema Bangkom Istimewa untuk Jabar Istimewa, dibuka Kepala BKD Provinsi Jawa Barat Sumasna, bertempat di Aula Utama BPSDM Jabar, Senin (25/2/2025).
Sumasna menuturkan, ASN dituntut untuk menjadi “pangrewong” (penggerak) yang adaptif, sesuai ajaran sunda “ngindung ka waktu, ngabapa ka jaman.” menyesuaikan diri dengan zaman tanpa kehilangan jati diri.
Tekanan efisiensi anggaran bukanlah halangan, melainkan momentum untuk berinovasi. Pelatihan berbasis digital platform, shared services antar-instansi, dan pengalokasian dana berbasis kinerja (performance-based budgeting) menjadi solusi konkret, tegas Sumasna.
BPSDM Jabar melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan dibagi menjadi tiga level. Pertama forum pembelajaran level teknis yaitu forum untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi di tingkat perangkat daerah, Kedua forum pembelajaran level operasional yaitu forum untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi lintas perangkat daerah) dan Ketiga forum pembelajaran strategis yaitu forum pertemuan dewan pengarah untuk menyusun pelatihan strategis. Hal tersebut disampaikan Kepala BPSDM Jabar Hery Antasari saat memberikan laporan Musrenbangkom.
Hery juga menyampaikan, penyusunan kebutuhan pelatihan menggunakan Aplikasi Jabar Talent Connect. Aplikasi tersebut sudah terkoneksi dengan manajemen talenta yang dikelola oleh BKD. Adapun jumlah pelatihan yang berhasil diidentifikasi yaitu 923 pelatihan yang menyasar pada 35.380 ASN.
Hasil tersebut resmi ditandatangani pada Musrenbangkom 2025 dan menjadi bahan pertimbangan pelatihan kedepannya.***AB
Penulis: Aisah